DAFTAR sekolah ikatan dinas di Indonesia, antara lain:
1. Departemen Dalam Negeri (IPDN), Jalan Raya Jatinangor 20, Sumedang, Jawa Barat, website http://ipdn.ac.id.
2.
Departemen Keuangan , Sekolah Tinggi AKuntansi Negara (STAN), Jalan
Bintaro Utama Sektor V, Bintaro Jaya, Tangerang, website www.stan.ac.id.
3.
Badan Meteorologi Nasional (BMG), Akademi Meteorologi dan Geofisika
(AMG), Jalan Perhubungan I No 5, Komplek Metro, Pondok Betung, Bintaro,
Tangerang, website www.amg.ac.id.
4. Sekolah Tinggi Transportasi
Darat Jawa Barat, jalan Raya Setu Km 3,5 Cibuntu, Cibitung, Bekasi, Jawa
barat, website www.sttd.wetpaint.com.
5. Badan Pusat Statistik
(BPS), Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), Jalan Otto Iskandardinata
No 64C, Jakarta Timur, website www.stis.ac.id.
6. Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, Jalan AUP, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, website www.stp.dkp.go.id.
7. Akademi Kimia Analis Jawa Barat, Jalan Ir H Juanda 7, Bogor, website www.aka.ac.id.
8. Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Jalan Dr Setiabudi 186, Bandung, website www.stp-bandung.ac.id.
9. Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, Curug Banten, Jalan Raya PLP Curug, Tangerang, website http://www.stpicurug.ac.id.
10. Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta, Jalan Timbul 34, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, website www.app-jakarta.ac.id.
11. Akademi Ilmu Pemasyarakatan Jakarta, Jalan Raya Gandul Cinere, Jakarta selatan, website www.pdat.co.id.
12. Politeknik Kesehatan DEPKES Surabaya, Jalan Pucang Jajar Tengah 56, Surabaya, website www.poltekkesdepkes-sby.ac.id.
13.
Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Yogyakarta, Jalan Tata Bumi 5,
Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta, website www.stpn.ac.id.
14. Sekolah Tinggi Manajemen Industri Jakarta, Jalan Letjen Suprapto 26, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, website www.pdat.co.id.
15. Sekolah Tingi Kesejahtraan Sosial Jawa Barat, Jalan H Juanda 367, Bandung, website www.stks.ac-id.net.
16. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Jawa Barat, Jalan Jakarta No 31, Bandung, website www.stttekstil.ac.id.
17. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi, Jalan Cimandiri 34-38, Bandung, website www.lan.go.id.
Risma _Ama
Jumat, 15 Maret 2013
Laporan Praktikum Kimia Titrasi Asam Basa
PRAKTIKUM KIMIA
I. Judul
Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat.
II. Tujuan
Mengetahui kemolaran larutan HCl dengan menggunakan larutan basa kuat.
III. Dasar Teori
Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi
asam-basa adalah titrasi yang yang melibatkan asam maupun basa sebagai
titer (zat yang telah diketahui konsentrasinya) maupun titrant (zat yang
akan ditentukan kadarnya) dan berdasarkan reaksi penetralan asam-basa.
Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang telah
diketahui kadarnya, dan sebaliknya, kadar larutan basa dapat diketahui
dengan menggunakan larutan asam yang diketahui kadarnya. Titik ekivalen
yaitu pH pada saat asam dan basa (titrant dan titer) tepat ekivalen atau
secara stoikiometri tepat habis bereaksi.
Ada dua cara umum untuk mengetahui titik ekivalen pada titrasi asam basa:
1. Memakai pH meter.
2. Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan pada titrant sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekivalen terjadi, dan pada saat itulah titrasi dihentikan.
Titik akhir titrasi yaitu pH pada saat indikator berubah warna dan saat itu juga titrasi dihentikan. Pada titrasi asam kuat dengan basa kuat digunakan indikator Fenolftalein (trayek pH 8,3-10) karena kesalahannya paling kecil. Dalam titrasi ini titik akhir pH>7 dan perubahan warna pada titik akhit titrasi adalah merah.
Untuk mengetahui kemolaran asam kuat (HCl) dapat diketahui setelah mengetahui volum basa kuat (KOH) yang berkurang sampai titik akhir titrasi (reaksi dihentikan). Pada saat titik ekivalen mol basa kuat akan sama dengan mol asam kuat, sehingga kemolaran asam kuat dapat dicari.
Ada dua cara umum untuk mengetahui titik ekivalen pada titrasi asam basa:
1. Memakai pH meter.
2. Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan pada titrant sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekivalen terjadi, dan pada saat itulah titrasi dihentikan.
Titik akhir titrasi yaitu pH pada saat indikator berubah warna dan saat itu juga titrasi dihentikan. Pada titrasi asam kuat dengan basa kuat digunakan indikator Fenolftalein (trayek pH 8,3-10) karena kesalahannya paling kecil. Dalam titrasi ini titik akhir pH>7 dan perubahan warna pada titik akhit titrasi adalah merah.
Untuk mengetahui kemolaran asam kuat (HCl) dapat diketahui setelah mengetahui volum basa kuat (KOH) yang berkurang sampai titik akhir titrasi (reaksi dihentikan). Pada saat titik ekivalen mol basa kuat akan sama dengan mol asam kuat, sehingga kemolaran asam kuat dapat dicari.
IV. Alat dan Bahan
Alat :
1. Statif dan klem
2. Erlenmeyer
3. Biuret
4. Corong
5. Pipet tetes
6. Gelas ukur
7. Gelas kimia
8. Kapas
Bahan :
1. HCl 20 mL
2. NaOH 0,1 M 50 mL
3. KOH 0,1 M 100 mL
4. Fenolftalein (PP)
V. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Masukkan 20 mL larutan HCl ke dalam gelas ukur.
3. Tuangkan 20 mL larutan HCl tersebut ke dalam erlenmeyer.
4. Tambahkan tiga tetes indikator Fenolftalein (PP) ke dalam larutan HCl tersebut.
5. Masukkan 50 mL larutan NaOH 0,1 M dengan menggunakan gelas kimia ke dalam biuret setelah memastikan biuret sudah terpasang dengan baik pada klem dan telah terpasang corong pada biuret untuk memudahkan penuangan NaOH 0,1 M ke dalam biuret.
6. Perguakan pipet tetes saat skala pada biuret hampir mencapai angka nol, dan pastikan bagian meniskus cekung yang bawah (NaOH 0,1 M) tepat pada angka nol biuret.
7. Menetesi larutan HCl dengan NaOH 0,1 M. Penetesan dilakukan secara hati-hati dan pelan-pelan yaitu tetes demi tetes dan erlenmeyer terus menerus diguncangkan. Penetesan dihentikan saat terjadi perubahan warna yang tetap pada larutan HCl yaitu merah muda.
8. Mencatat volum NaOH 0,1 M pada biuret yang berkurang (bereksi dengan larutan HCl).
9. Ulangi prosedur di atas menggunakan larutan KOH 0,1 M (disaring menggunakan kapas saat dituang ke dalam biuret) untuk menggantikan NaOH 0,1 M sebanyak dua kali dengan indikator fenolftalein (PP) lima tetes.
2. Masukkan 20 mL larutan HCl ke dalam gelas ukur.
3. Tuangkan 20 mL larutan HCl tersebut ke dalam erlenmeyer.
4. Tambahkan tiga tetes indikator Fenolftalein (PP) ke dalam larutan HCl tersebut.
5. Masukkan 50 mL larutan NaOH 0,1 M dengan menggunakan gelas kimia ke dalam biuret setelah memastikan biuret sudah terpasang dengan baik pada klem dan telah terpasang corong pada biuret untuk memudahkan penuangan NaOH 0,1 M ke dalam biuret.
6. Perguakan pipet tetes saat skala pada biuret hampir mencapai angka nol, dan pastikan bagian meniskus cekung yang bawah (NaOH 0,1 M) tepat pada angka nol biuret.
7. Menetesi larutan HCl dengan NaOH 0,1 M. Penetesan dilakukan secara hati-hati dan pelan-pelan yaitu tetes demi tetes dan erlenmeyer terus menerus diguncangkan. Penetesan dihentikan saat terjadi perubahan warna yang tetap pada larutan HCl yaitu merah muda.
8. Mencatat volum NaOH 0,1 M pada biuret yang berkurang (bereksi dengan larutan HCl).
9. Ulangi prosedur di atas menggunakan larutan KOH 0,1 M (disaring menggunakan kapas saat dituang ke dalam biuret) untuk menggantikan NaOH 0,1 M sebanyak dua kali dengan indikator fenolftalein (PP) lima tetes.
VI. Data
No Asam kuat Basa Kuat
Nama
Larutan Volum yang
digunakan Nama
Larutan Volum awal pada biuret Volum akhir pada biuret Volum yang digunakan
1 HCl 20 mL NaOH 0,1 M 50 mL 15 mL 35 mL
2 HCl 20 mL KOH 0,1 M 50 mL 29 mL 21 mL
3 HCl 20 mL KOH 0,1 M 50 mL 33 mL 17 mL
VII. Analisis Data
Volum rerata basa kuat yang digunakan adalah
Keterangan:
Pada percobaan pertama volum NaOH 0,1 M yang digunakan sebanyak 35 mL.
Jika dibandingkan dengan volum yang digunakan KOH 0,1 M pada percobaan
kedua dan ketiga, volum NaOH memiliki selisih yang cukup jauh, sehingga
dalam menghitung rerata volum yang digunakan oleh larutan basa kuat,
percobaan pertama dianggap tidak ada (tidak dihitung).
Jumlah mol KOH 0,1 M yang digunakan adalahn KOH = M . V
= 0,1.19
= 1,9 mmol
= 0,0019 mol
KOH(aq) + HCl(aq) KCl(aq) + H O(l)
0,1 M x M
19 mL 20 mL
n KOH = 0,0019 mol
koefisien KOH = koefisien HCl, maka
n HCl = n KOH
= 0,0019 mol
M HCl =
=
= 0,095 M
Kemolaran HCl yang sebenarnya yaitu 0,1 M dan seharusnya volum KOH
yang berkurang pada biuret sebanyak 20 mL. Sedangkan dalam percobaan
didapat bahwa perhitungan rerata volum KOH yang berkurang sebanyak 19
mL, sehingga didapat kemolaran HCl adalah 0,095 M. Hal ini terjadi
karena kurang telitinya mata dalam membedakan warna yang permanen
(tetap) pada titik akhir titrasi.
VIII. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa kemolaran larutan HCl adalah 0,095 M.
Jumat, 08 Maret 2013
SHINEE " Dream Girl Lyrics "
English Translation:
SHINee’s Back
When it started is not important
I only see the perfect you in my eyes
In this gray world, only your red lips shine
The moment I try to kiss your lips
I awake from my dream
I only see the perfect you in my eyes
In this gray world, only your red lips shine
The moment I try to kiss your lips
I awake from my dream
Your face is still so clear
The heat of your hand that I held is still warm
You come to me at night but disappear in the morning
I can’t just let you go like this every day
The heat of your hand that I held is still warm
You come to me at night but disappear in the morning
I can’t just let you go like this every day
Baby I know this is all a dream but
Baby, oh please, don’t leave me
Baby, oh please, don’t leave me
Dream Girl, seems like I can touch you but I can’t
Dream Girl, every night I wait for you like this
Dream Girl, you sweetly whisper love to me
Then you disappear in the morning, dream girl
Dream Girl, every night I wait for you like this
Dream Girl, you sweetly whisper love to me
Then you disappear in the morning, dream girl
Hold on for a moment, this isn’t a dream
That dazzling smile, that’s definitely you
My heart makes me go after you in secret
The moment you turn the corner, you disappear like a dream
That dazzling smile, that’s definitely you
My heart makes me go after you in secret
The moment you turn the corner, you disappear like a dream
Your face in my dream is the same every night
It feels like I should go a little closer to you now
But you only give me a slight smile and disappear like that
I can’t just let you go like this every day
It feels like I should go a little closer to you now
But you only give me a slight smile and disappear like that
I can’t just let you go like this every day
Baby I know this is all a dream but
Baby, oh please, don’t leave me
Baby, oh please, don’t leave me
Dream Girl, seems like I can touch you but I can’t
Dream Girl, every night I wait for you like this
Dream Girl, you sweetly whisper love to me
Then you disappear in the morning, dream girl
Dream Girl, every night I wait for you like this
Dream Girl, you sweetly whisper love to me
Then you disappear in the morning, dream girl
I’m afraid of the days without you (although I’ll forget when tomorrow comes)
I try holding onto you earnestly but without any promises, you leave me
I try holding onto you earnestly but without any promises, you leave me
The feeling of seeing your eyes, your lips – you’re so beautiful
I can’t take my eyes off of you for a moment
No words can take anything away from you
From your head to your toes, you’re the one and only girl
From one to a hundred, I treat you gently
The day you chose me is when the world stops
You’re my world
I can’t take my eyes off of you for a moment
No words can take anything away from you
From your head to your toes, you’re the one and only girl
From one to a hundred, I treat you gently
The day you chose me is when the world stops
You’re my world
Dream Girl, seems like I can touch you but I can’t
Dream Girl, every night I wait for you like this
Dream Girl, you sweetly whisper love to me
Then you disappear in the morning, dream girl
Dream Girl, every night I wait for you like this
Dream Girl, you sweetly whisper love to me
Then you disappear in the morning, dream girl
Dream Girl, seems like I can touch you but I can’t
Dream Girl, every night I wait for you like this
Dream Girl, remember our love
When the night grows deep, she finds me, dream girl
Dream Girl, every night I wait for you like this
Dream Girl, remember our love
When the night grows deep, she finds me, dream girl
Romanized:
(with individual parts)
[Minho] SHINee’s back
[Taemin] Eodiseobuteo sijakdwaenneunji geuge jungyohan ge anya
Jigeum nae nunen neomu wanbyeokhan ne moseumman boineun geol
[Key] Hoesaek bit i sesange ne ipsulman burkge bitna
Ibeul matchuryeodeon geu sungan
[All] Tto kkumeseo kkaene-e
Jigeum nae nunen neomu wanbyeokhan ne moseumman boineun geol
[Key] Hoesaek bit i sesange ne ipsulman burkge bitna
Ibeul matchuryeodeon geu sungan
[All] Tto kkumeseo kkaene-e
[Onew] Ajikdo ne eolguri ireoke saengsaenghande
Jabatdeon sonui ongiga ireoke ttaseuhande
[Jonghyun] Bamimyeon naege dagawa achimi doemyeon sarajyeo
Maeil ireoke ttokgachi neoreul bonael sun eomneunde
Jabatdeon sonui ongiga ireoke ttaseuhande
[Jonghyun] Bamimyeon naege dagawa achimi doemyeon sarajyeo
Maeil ireoke ttokgachi neoreul bonael sun eomneunde
[All] Baby [Taemin] modu kkumin geol aljiman
[All] Baby [Taemin] o jebal nal tteonaji mara
[All] Baby [Taemin] o jebal nal tteonaji mara
[All] Dream girl [Jonghyun] sone japhil deut japhiji annneun
[All] Dream girl [Onew] maeil bam ireoke neol gidaryeo
[All] Dream girl [Taemin] dalkomhi sarangeul soksagigo
[All] Achimi doemyeon sarajil dream girl
[All] Dream girl [Onew] maeil bam ireoke neol gidaryeo
[All] Dream girl [Taemin] dalkomhi sarangeul soksagigo
[All] Achimi doemyeon sarajil dream girl
[Jonghyun] Jamkkanman meomchwoseo igeon kkumi aninde
[Minho/Jonghyun] Nunbusin geu miso igeon nega hwaksilhae
[Key/Jonghyun] Simjangi nal sikyeo mollae neoreul ttaraga
[Taemin/Jonghyun] Koneoreul don sungan kkumcheoreom neon sarajyeo oh~
[Minho/Jonghyun] Nunbusin geu miso igeon nega hwaksilhae
[Key/Jonghyun] Simjangi nal sikyeo mollae neoreul ttaraga
[Taemin/Jonghyun] Koneoreul don sungan kkumcheoreom neon sarajyeo oh~
[Onew] Kkum sogui ne eolguri maeil bam ttokgateunde
Jom deo gakkawojil ttaedo ijen doen geot gateunde
[Minho] Saljjak misoman heulligo geudaero neoneun sarajyeo
[Jonghyun] Maeil ireoke ttokgachi neoreul bonael sun eomneunde
Jom deo gakkawojil ttaedo ijen doen geot gateunde
[Minho] Saljjak misoman heulligo geudaero neoneun sarajyeo
[Jonghyun] Maeil ireoke ttokgachi neoreul bonael sun eomneunde
[All] Baby [Taemin] modu kkumin geol aljiman
[All] Baby [Taemin] o jebal nal tteonaji mara
[All] Baby [Taemin] o jebal nal tteonaji mara
[All] Dream girl [Jonghyun] sone japhil deut japhiji annneun
[All] Dream girl [Onew] maeil bam ireoke neol gidaryeo
[All] Dream girl [Taemin] dalkomhi sarangeul soksagigo
[All] Achimi doemyeon sarajil dream girl
[All] Dream girl [Onew] maeil bam ireoke neol gidaryeo
[All] Dream girl [Taemin] dalkomhi sarangeul soksagigo
[All] Achimi doemyeon sarajil dream girl
[Jonghyun] Neo eomneun haruga duryeowo (naeirimyeon tto itgetjiman)
[Taemin] Aetage butjababwado amureon yaksok eobsi neon nae gyeoteul tteona
[Taemin] Aetage butjababwado amureon yaksok eobsi neon nae gyeoteul tteona
[Minho] Geudae nunbit geudae ipsul boneun neukkim youre so beautiful
Han sungando nege nuneul ttel su eobseo
Geu eotteon pyohyeondo neohanteneun ppael su eobseo
Meoributeo balkkeutkkaji geudaen one and only girl
Hanabuteo baekkkaji budeureopge daehaji
Geudaega nal taekhaneun nare i sesangeun stop!
Youre my world
Han sungando nege nuneul ttel su eobseo
Geu eotteon pyohyeondo neohanteneun ppael su eobseo
Meoributeo balkkeutkkaji geudaen one and only girl
Hanabuteo baekkkaji budeureopge daehaji
Geudaega nal taekhaneun nare i sesangeun stop!
Youre my world
[All] Dream girl [Taemin] sone japhil deut japhiji anneun
[All] Dream girl [Key] maeil bam ireoke neol gidaryeo
[All] Dream girl [Minho] dalkomhi sarangeul soksagigo ([Key] sarangeul soksagyeo)
[All] Achimi doemyeon sarajil dream girl
[All] Dream girl [Key] maeil bam ireoke neol gidaryeo
[All] Dream girl [Minho] dalkomhi sarangeul soksagigo ([Key] sarangeul soksagyeo)
[All] Achimi doemyeon sarajil dream girl
[All] Dream girl [Taemin] sone japhil deut japhiji anneun
[All] Dream girl [Onew] maeil bam ireoke neol gidaryeo
[All] Dream girl [Taemin] uri-e sarangeul gieokhago
[All] Bami gipeumyeon chajaol dream girl
[All] Dream girl [Onew] maeil bam ireoke neol gidaryeo
[All] Dream girl [Taemin] uri-e sarangeul gieokhago
[All] Bami gipeumyeon chajaol dream girl
Read more: http://www.kpoplyrics.net/shinee-dream-girl-lyrics-english-romanized.html#ixzz2MxUpLM2B
Pemerintahan pada Demokrasi Terpimpin
Pemerintahan Pada Demokrasi
Terpimpin
Sejarah Indonesia (1959-1966) adalah masa di mana sistem "Demokrasi Terpimpin"
sempat berjalan di Indonesia. Demokrasi terpimpin adalah
sebuah sistem demokrasi dimana seluruh keputusan serta pemikiran berpusat
pada pemimpin negara, kala itu Presiden Soekarno. Konsep sistem Demokrasi Terpimpin pertama
kali diumumkan oleh Presiden Soekarno dalam pembukaan sidang konstituante pada tanggal 10 November 1956.
Terdapat 3 point inti latar belakang dicetuskannya sistem
demokrasi terpimpin oleh Presiden Soekarno :
1.
Dari segi keamanan :
Banyaknya gerakan sparatis pada masa demokrasi liberal, menyebabkan ketidak
stabilan di bidang keamanan.
2.
Dari segi
perekonomian : Sering terjadinya pergantian kabinet
pada masa demokrasi liberal menyebabkan program-program yang dirancang oleh
kabinet tidak dapat dijalankan secara utuh, sehingga pembangunan ekonomi
tersendat.
3.
Dari segi politik :
Konstituante gagal dalam menyusun UUD baru untuk menggantikan UUDS 1950
a) Konstituante Gagal Menyusun Undang Undang
Dasar Baru
Agenda pemilu yang telah tertunda sepuluh tahun baru
dapat dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap, yang mengacu pada UUD
Sementara (UUDS) pasal 1 ayat 2. Pada
Pemilu pertama ini memiliki dua agenda, yaitu :
1. Memilih
wakil rakyat di DPR tanggal 29 Sepetember
Jumlah
kursi DPR yang diperebutkan berjumlah 260. dan diikuti oleh 29 partai politik
dan individu.
2. Memilih
anggota Konstituante pada tanggal 15 Desember 1955.
Kursi
konstituante berjumlah 520 (dua kali lipat kursi DPR) ditambah 14 wakil
golongan minoritas yang diangkat pemerintah.
Proses
dan hasil pemilu pertama ini memunculkan beberapa kejutan dan kekecewaan.
Jumlah partai bertambah banyak dari 20 menjadi 28. Tetapi hanya empat partai
yang mendapat kursi yakni PNI, Masyumi, NU dan PKI. Perolehan 34 kursi PKI di
parlemen mengejutkan banyak pihak, begitu pula dengan hasil pemilihan Majelis
Konstituante. Konstituante adalah
lembaga negara Indonesia yang ditugaskan untuk membentuk Undang-Undang Dasar
atau konstitusi baru untuk menggantikan UUDS 1950. Pelantikan anggota Dewan
Konstituante ini diselenggarakan pada tanggal 10 November 1956. Pembentukan UUD
baru ini diamanatkan dalam Pasal 1 dan 134 UUDS 1950.
Pasal 134
Konstituante (Sidang Pembuat Undang-Undang
Dasar) bersama-sama dengan Pemerintah selekas-lekasnya menetapkan Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia yang akan menggantikan Undang-Undang Dasar Sementara
ini.
Pasal 1
Membentuk
suatu komisi konstitusi yang bertugas melakukan pengkajian secara komprehensif
tentang perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Kabinet-kabinet tersebut tidak lama bertahan karena
adanya oposisi dari daerah diluar Jawa dengan alasan bahwa pemerintah mengabaikan
pembangunan di daerah. Pada bulan Februari 1957, Presiden Soekarno memanggil
semua pejabat sipil dan pemimpin partai politik ke Istana Merdeka. Dalam
pertemuan tersebut beliau mengajukan konsepsi yang isinya sebagai berikut.
·
Dibentuk Kabinet Gotong-Royong yang terdiri
atas wakil-wakil semua partai dan golongan fungsional.
·
Dibentuk Dewan Nasional yang anggotanya
terdiri dari wakil-wakil semua partai dan golongan fungsional, yang fungsinya
memberikan nasehat kepada cabinet-kabinet.
Konsep tersebut ditolak
oleh beberapa partai, mereka berpendapat bahwa pengubahan susunan
ketatanegaraan harus diserahkan kepada konstituante. Suhu politik semakin panas
ketika Presiden Soekarno berpidato di peringatan Sumpah Pemuda tahun 1957,
beliau mengatakan bahwa segala kesulitan yang dihadapi oleh Negara itu
disebabkan oleh banyaknya partai politik. Oleh karena itu, ada baiknya partai
politik itu dibubarkan. Maka dari itu Presiden Soekarno mengajukan suatu
konsepsi dengan nama “ Demokrasi terpimpin “.
Namun pada saat itu
konstituante masih mengalami kesulitan untuk menetapkan dasar Negara karena
masing-masing partai politik hanya mendahulukan kepentingan partainya
dibandingan kepentingan Negara. Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut
konstituante berencana untuk kembali ke UUD 1945. Kemudian rencana tersebut
disetujui oleh Kabinet pada tanggal 19 februari 1959.
Oleh karena itu pada
tanggal 22 April 1959, Presiden Soekarno menyampaikan anjuran pemerintah supaya
konstituante menetapkan UUD 1945 menjadi konstitusi Negara Indonesia. Namun usulan itu menimbulkan pro dan kontra di kalangan
anggota konstituante.
Sebagai tindak lanjut usulannya, diadakan pemungutan suara
yang diikuti oleh seluruh anggota konstituante . Pemungutan suara ini dilakukan
dalam rangka mengatasi konflik yang timbul dari pro kontra akan usulan Presiden
Soekarno tersebut. Hasil
pemungutan suara menunjukan bahwa :
·
269
orang setuju untuk kembali ke UUD 1945
·
119 orang
tidak setuju untuk kembali ke UUD 1945
Melihat dari hasil voting, usulan untuk kembali ke UUD
1945 tidak dapat direalisasikan. Hal ini disebabkan oleh jumlah anggota
konstituante yang menyetujui usulan tersebut tidak mencapai 2/3 bagian, seperti
yang telah ditetapkan pada pasal 137 UUDS 1950.
b) Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Sampai pada tahun 1959 Konstituante tidak pernah berhasil
merumuskan UUD baru yang menjadi dasar hukum pelaksanan pemerintah Negara.
Kondisi tersebut membuat situasi politik Indonesia semakin buruk dan kacau
sehingga dapat membahayakan keutuhan Negara dan bangsa Indonesia. Untuk
mengatasi kondisi tersebut maka pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden Soekarno
mengeluarkan dekrit yang isinya sebagai berikut.
1.
Pembubaran Konstituante
2.
Berlakunya kembali UUD 1945
3.
Tidak berlakunya UUDS 1950
4.
Pembentukan MPRS dan DPAS
c) Pengaruh Dekrit Presiden
Tindakan yang dilakukan oleh presiden soekarno dengan
mengeluarkan Dekrit Presiden pada kenyataannya tidak dilaksanakan secara murni
dan konsekuen. Hal ini terlihat dengan jelas dari masalah-masalah berikut ini
- Kedudukan Presiden.
Berdasarkan
UUD 1945 kedudukan Presiden berada dibawah MPR. Akan tetapi, pada kenyataannya
MPR tunduk kepada Presiden.
- Pembentukan MPRS
Presiden
Soekarno juga membentuk MPRS berdasarkan Penetapan Presiden No.2 tahun 1959.
Hal tersebut bertentangan dengan UUD 1945 karena pengangkatan anggota MPR
sebagai lembaga tertinggi harus melalui pemilihan umum.
- Manifesto Politik Republik Indonesia
Pidato
Presiden pada 17 Agustus 1945 berjudul “ Penemuan Kembali Revolusi Kita”. Atas
usulan dari DPA yang bersidang tanggal 23-25 September 1959 agar Manifesto
Politik Republik Indonesia itu dijadikan Garis Besar haluan Negara. Inti dari
Manifesto Politik itu adalah USDEK.
- Pembubaran DPR hasil pemilu dan pembentukan DPR-GR
DPR
hasil pemilu dibubarkan dan diganti dengan pembentukan DPR-GR. Padahal langkah
ini bertentangan dengan UUD 1945 yang menyebutkan Presiden tidak dapat
membubarkan DPR.
- Masuknya pengaruh PKI
Konsep
naskom memberikan peluang kepada PKI untuk memperluas dan mengembangkan
pengaruhnya. Dimana sasarannya yaitu berusaha menggeserkan kedudukan Pancasila
dan UUD 1945 menjadi komunis.
- Arah Politik luar negri
Politik
konfrontasi dengan pembagian dunia menjadi 2 bagian, yaitu Oldefo (Old Establishes
Forces/Negara-negara kapitalis imperialis) dan Nefo (New Emerging Forces/Negara-negara progresif revolusioner)
d) Kehidupan
Politik Masa Demokrasi Terpimpin
Soekarno dengan
konsep Demokrasi Terpimpinnya menilai Demokrasi Barat yang bersifat liberal
tidak dapat menciptakan kestabilan politik. Menurut Soekarno, penerapan sistim
Demokrasi Barat menyebabkan tidak terbentuknya pemerintahan kuat yang
dibutuhkan untuk membangun Indonesia. Pandangan Soekarno terhadap sistem
liberal ini pada akhirnya berpengaruh terhadap kehidupan partai politik di
Indonesia. Partai politik dianggap sebagai sebuah penyakit yang lebih parah
daripada perasaan kesukuan dan kedaerahan. Penyakit inilah yang menyebabkan
tidak adanya satu kesatuan dalam membangun Indonesia. Partai-partai yang ada
pada waktu itu berjumlah sebanyak 40 partai dan ditekan oleh Soekarno untuk
dibubarkan. Namun demikian, Demokrasi Terpimpin masih menyisakan sejumlah
partai untuk berkembang. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan Soekarno akan
keseimbangan kekuatan yang labil dengan kalangan militer. Beberapa partai dapat
dimanfaatkan oleh Soekarno untuk dijadikan sebagai penyeimbang.
Pada masa Demokrasi Terpimpin, parlemen sudah tidak
mempunyai kekuatan yang nyata. Sementara itu partai-partai lainnya dihimpun
oleh Soekarno dengan menggunakan suatu ikatan kerjasama yang didominasi oleh
sebuah ideologi. Dengan demikian partai-partai itu tidak dapat lagi menyuarakan
gagasan dan keinginan kelompok-kelompok yang diwakilinya. Partai politik tidak mempunyai
peran besar dalam pentas politik nasional dalam tahun-tahun awal Demokrasi
Terpimpin. Partai politik seperti NU dan PNI dapat dikatakan pergerakannya
dilumpuhkan karena ditekan oleh presiden yang menuntut agar mereka menyokong
apa yang telah dilakukan olehnya. Sebaliknya, golongan komunis memainkan
peranan penting dan temperamen yang tinggi. Pada dasarnya sepuluh partai
politik yang ada tetap diperkenankan untuk hidup, termasuk NU dan PNI, tetapi
semua wajib menyatakan dukungan terhadap gagasan presiden pada segala
kesempatan serta mengemukakan ide-ide mereka sendiri dalam suatu bentuk yang
sesuai dengan doktrin presiden.
Partai politik dalam pergerakannya tidak boleh bertolak
belakang dengan konsepsi Soekarno. Penetapan Presiden (Penpres) adalah senjata
Soekarno yang paling ampuh untuk melumpuhkan apa saja yang dinilainya
menghalangi jalannya revolusi yang hendak dibawakannya. Demokrasi terpimpin
yang dianggapnya mengandung nilai-nilai asli Indonesia dan lebih baik
dibandingkan dengan sistim ala Barat, ternyata dalam pelaksanaannya lebih
mengarah kepada praktek pemerintahan yang otoriter. Dewan Perwakilan Rakyat
hasil pemilihan umum tahun 1955 yang didalamnya terdiri dari partai-partai
pemenang pemilihan umum, dibubarkan. Beberapa partai yang dianggap terlibat
dalam pemberontakan sepanjang tahun 1950an, seperti Masyumi dan PSI, juga
dibubarkan dengan paksa. Bahkan pada tahun 1961 semua partai politik, kecuali 9
partai yang dianggap dapat menyokong atau dapat dikendalikan, dibubarkan pula.
Dalam penggambaran kiprah partai politik di percaturan
politik nasional, maka ada satu partai yang pergerakan serta peranannya begitu
dominan yaitu Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada masa itu kekuasaan memang
berpusat pada tiga kekuatan yaitu, Soekarno, TNI-Angkatan Darat, dan PKI. Oleh
karena itu untuk mendapatkan gambaran mengenai kehidupan partai politik pada
masa demokrasi terpimpin, pergerakan PKI pada masa ini tidak dapat dilepaskan.
PKI di bawah pemimpin mudanya, antara lain Aidit dan
Nyoto, menghimpun massa dengan intensif dan segala cara, baik secara etis
maupun tidak. Pergerakan PKI yang sedemikian progresifnya dalam pengumpulan
massa membuat PKI menjadi sebuah partai besar pada akhir periode Demokrasi
Terpimpin. Pada tahun 1965, telah memiliki tiga juta orang anggota ditambah 17
juta pengikut yang menjadi antek-antek organisasi pendukungnya, sehingga di
negara non-komunis, PKI merupakan partai terbesar.
Hubungan antara PKI dan Soekarno sendiri pada masa
Demokrasi Terpimpin dapat dikatakan merupakan hubungan timbal balik. PKI
memanfaatkan popularitas Soekarno untuk mendapatkan massa. Pada bulan Mei 1963,
MPRS mengangkatnya menjadi presiden seumur hidup. Keputusan ini mendapat
dukungan dari PKI. Sementara itu di unsur kekuatan lainnya dalam Demokrasi
Terpimpin, TNI-Angkatan Darat, melihat perkembangan yang terjadi antara PKI dan
Soekarno, dengan curiga. Terlebih pada saat angkatan lain, seperti TNI-Angkatan
Udara, mendapatkan dukungan dari Soekarno. Hal ini dianggap sebagai sebuah
upaya untuk menyaingi kekuatan TNI-Angkatan Darat dan memecah belah militer
untuk dapat ditunggangi. Keretakan hubungan antara Soekarno dengan pemimpin
militer pada akhirnya muncul. Keadaan ini dimanfaatkan PKI untuk mencapai
tujuan politiknya. Sikap militan yang radikal yang ditunjukkan PKI melalui
agitasi dan tekanan-tekanan politiknya yang semakin meningkat, membuat jurang
permusuhan yang terjadi semakin melebar. Konflik yang terjadi itu kemudian
mencapai puncaknya pada pertengahan bulan September tahun 1965.
Seperti yang telah disebutkan di atas, partai politik
pada masa Demokrasi Terpimpin mengalami pembubaran secara paksa. Pembubaran
tersebut pada umumnya dilakukan dengan cara diterapkannya Penerapan Presiden
(Penpres) yang dikeluarkan pada tanggal 31 Desember 1959. Peraturan tersebut
menyangkut persyaratan partai, sebagai berikut:8
1)
Menerima
dan membela Konstitusi 1945 dan Pancasila.
2)
Menggunakan
cara-cara damai dan demokrasi untuk mewujudkan cita-cita politiknya.
3)
Menerima
bantuan luar negeri hanya seizin pemerintah.
4)
Partai-partai
harus mempunyai cabang-cabang yang terbesar paling sedikit di seperempat jumlah
daerah tingkat I dan jumlah cabang-cabang itu harus sekurang-kurangnya
seperempat dari jumlah daerah tingkat II seluruh wilayah Republik Indonesia.
5)
Presiden
berhak menyelidiki administrasi dan keuangan partai.
6)
Presiden
berhak membubarkan partai, yang programnya diarahkan untuk merongrong politik
pemerintah atau yang secara resmi tidak mengutuk anggotanya partai, yang
membantu pemberontakan.
Sampai dengan tahun 1961, hanya ada 10 partai yang diakui
dan dianggap memenuhi prasyarat di atas. Melalui Keppres No. 128 tahun 1961,
partai-partai yang diakui adalah PNI, NU, PKI, Partai Katolik, Partai
Indonesia, Partai Murba, PSII dan IPKI. Sedangkan Keppres No. 129 tahun 1961
menolak untuk diakuinya PSII Abikusno, Partai Rakyat Nasional Bebasa Daeng Lalo
dan partai rakyat nasional Djodi Goondokusumo. Selanjutnya melalui Keppres No.
440 tahun 1961 telah pula diakui Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan
Persatuan Tarbiyah Islam (Perti).
Demikianlah kehidupan partai-partai politik di masa
Demokrasi Terpimpin. Partai-partai tersebut hampir tidak bisa memainkan
perannya dalam pentas perpolitikan nasional pada masa itu. Hal ini dimungkinkan
antara lain oleh peran Soekarno yang amat dominan dalam menjalankan
pemerintahannya dengan cirinya utamanya yang sangat otoriter pada waktu itu di
era demokrasi terpimpin.
Kamis, 07 Maret 2013
Rangkuman Materi Paragraf Deduktif dan Induktif
A. Paragraf Deduktif dan Induktif
Paragraf
ialah kumpulan dari beberapa kalimat dimana kalimat-kalimat tersebut saling
berhubungan satu sama lainnya. Bisanya 1 paragraf terdiri dari 4-5 kalimat yang
di dalamnya terdapat kalimat utama dan kalimat penjelas. Berdasarkan letak
kalimat utamanya paragraf dibagi menjadi dua, yaitu :
1.
Paragraf
Deduktif
Paragraf
deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terdapat di awal paragraf atau
cara menyimpulkan berita yang dimulai dari pernyataan yang bersifat umum menuju
ke hal-hal yang bersifat khusus.
Contoh Paragraf Deduktif
2.
Paragraf
Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang
kalimat utamanya terdapat di akhir paragraf atau cara menyimpulkan berita yang
diawali dari pernyataan yang bersifat khusus ke pernyataan yang bersifat umum.
Biasanya,kalimat utama pada paragraf induktif menggunakan konjungsi penyimpul
antara kalimat, seperti jadi, maka, dengan demikian, akhirnya, atau oleh karena
itu.namun hal ini bukanlah hal yang mutlak.
Contoh Paragraf Induktif
B. Pidato
Pidato
adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya
atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pidato biasanya dibawakan oleh
seseorang yang memberikan orasi-orasi, dan pernyataan tentang suatu
hal/peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan. Orator adalah sebutan
bagi orang yang menyampaikan pidato. Pidato yang baik dapat memberikan suatu
kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut.
1.
Sistematika
Pidato
Hal-hal
yang harus ada dalam naskah pidato adalah sebagai berikut.
a) Do’a
b) Salam
c) Sapaan
d) Pembukaan
e) Isi
f) Kesimpulan
g) Penutup
2.
Fungsi
pidato
Adapun
fungsi dari pidato antara lain :
·
Mempermudah komunikasi antar atasan dan
bawahan.
·
Mempermudah komunikasi antar sesama anggota
organisasi.
·
Menciptakan suatu keadaan yang kondusif
dimana hanya perlu 1 orang saja yang melakukan orasi/pidato tersebut.
·
Mempermudah komunikasi.
3.
Metode
Pidato
Didalam berpidato terdapat beberapa
metode yang biasanya digunakan oleh seorang orator untuk menyampaikan
pidatonya, diantaranya :
·
Impromptu yaitu metode berpidato yang serta
merta tanpa adanya persiapan.
·
Memoriter yaitu metode berpidato dengan
menghapalkan naskah pidato terlebih dahulu.
·
Naskah yaitu metode berpidato dengan
membacakan teks/naskah pidato.
·
Ekstemporan yaitu metode berpidato dengan
terlebih dahulu menyiapkan garis-garis bersar konsep pidato yang akan
disampaikan.
4.
Langkah-langkah
menyusun pidato
Ø Tentukan
tema
Hal pertama yang harus dilakukan ketika menyusun
kerangka pidato adalah menentukan tema.
Ø Mengetahui
tujuan dari pidato tersebut dan kepada siapa pidato tersebut ditujukan.
Ø Tentukan
hal-hal pokok yang akan disampaikan dalam pidato tersebut.
Ø Setelah
kerangka telah siap, langkah selanjutnya adalah mengembangkan kerangka pidato
yang terdiri dari pembukaan, isi, dan penutup.
Langganan:
Postingan (Atom)