Kamis, 07 Maret 2013

Rangkuman Materi Paragraf Deduktif dan Induktif

A.  Paragraf Deduktif dan Induktif
Paragraf ialah kumpulan dari beberapa kalimat dimana kalimat-kalimat tersebut saling berhubungan satu sama lainnya. Bisanya 1 paragraf terdiri dari 4-5 kalimat yang di dalamnya terdapat kalimat utama dan kalimat penjelas. Berdasarkan letak kalimat utamanya paragraf dibagi menjadi dua, yaitu :
1.   Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terdapat di awal paragraf atau cara menyimpulkan berita yang dimulai dari pernyataan yang bersifat umum menuju ke hal-hal yang bersifat khusus.
Rounded Rectangle: Bencana Tanah Longsor yang belakangan ini melanda Indonesia sebagian besar disebabkan oleh kondisi hutan yang gundul. Hutan yang gundul menyebabkan air hujan sulit untuk diserap ke dalam tanah. Akibatnya air terus mengalir ke bagian tanah yang ada dibawahnya. Sehingga tanah terus tersapu oleh air hujan hingga terjadi longsor. Yang pada akhirnya menyerang pemukiman – pemukiman warga. Hingga menimbulkan korban jiwa.Contoh Paragraf Deduktif






2.   Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terdapat di akhir paragraf atau cara menyimpulkan berita yang diawali dari pernyataan yang bersifat khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Biasanya,kalimat utama pada paragraf induktif menggunakan konjungsi penyimpul antara kalimat, seperti jadi, maka, dengan demikian, akhirnya, atau oleh karena itu.namun hal ini bukanlah hal yang mutlak.
Contoh Paragraf Induktif

Rounded Rectangle: Pada era globalisasi ini banyak orang yang memiliki sepeda motor. Itu semua dikarenakan mereka dapat memperoleh sepeda dengan cepat dan mudah. Terkadang mereka memilih pergi menggunakan motor agar cepat sampai ke tempat tujuan. Bahkan anak-anak sekolah pun lebih memilih mengendarai sepeda motor untuk pergi kesekolah. Daripada naik sepeda biasa ataupun angkutan umum. Hal ini menunjukan bahwa sekarang sepeda motor dianggap sebagai barang yang sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari.








B.  Pidato
Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pidato biasanya dibawakan oleh seseorang yang memberikan orasi-orasi, dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan. Orator adalah sebutan bagi orang yang menyampaikan pidato. Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut.
1.   Sistematika Pidato
Hal-hal yang harus ada dalam naskah pidato adalah sebagai berikut.
a)    Do’a
b)   Salam
c)    Sapaan
d)   Pembukaan
e)    Isi
f)     Kesimpulan
g)   Penutup

2.   Fungsi pidato
Adapun fungsi dari pidato antara lain :
·           Mempermudah komunikasi antar atasan dan bawahan.
·           Mempermudah komunikasi antar sesama anggota organisasi.
·           Menciptakan suatu keadaan yang kondusif dimana hanya perlu 1 orang saja yang melakukan orasi/pidato tersebut.
·           Mempermudah komunikasi.

3.   Metode Pidato
Didalam berpidato terdapat beberapa metode yang biasanya digunakan oleh seorang orator untuk menyampaikan pidatonya, diantaranya :
·           Impromptu yaitu metode berpidato yang serta merta tanpa adanya persiapan.
·           Memoriter yaitu metode berpidato dengan menghapalkan naskah pidato terlebih dahulu.
·           Naskah yaitu metode berpidato dengan membacakan teks/naskah pidato.
·           Ekstemporan yaitu metode berpidato dengan terlebih dahulu menyiapkan garis-garis bersar konsep pidato yang akan disampaikan.

4.   Langkah-langkah menyusun pidato
Ø  Tentukan tema
Hal pertama yang harus dilakukan ketika menyusun kerangka pidato adalah menentukan tema.
Ø  Mengetahui tujuan dari pidato tersebut dan kepada siapa pidato tersebut ditujukan.
Ø  Tentukan hal-hal pokok yang akan disampaikan dalam pidato tersebut.
Ø  Setelah kerangka telah siap, langkah selanjutnya adalah mengembangkan kerangka pidato yang terdiri dari pembukaan, isi, dan penutup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar